Ahli Pendidikan dan Sivitas Akademika Menyoroti Permasalahan Terkini: Mengapa Kita Perlu Khawatir?

185217 620 - Ahli Pendidikan dan Sivitas Akademika Menyoroti Permasalahan Terkini: Mengapa Kita Perlu Khawatir?

Guru Besar dan Sivitas Akademika Adalah Kompas Moral Pemilu 2024

Pengamat sosiologi politik Universitas Negeri Jakarta, Ubeidilah Badrun, mengatakan bahwa para guru besar dan sivitas akademika adalah kompas moral atas pelanggaran etik berat dalam pemilu 2024. Mereka diposisikan sebagai kelompok netral dan memiliki tradisi objektifitas, rasionalitas, dan kemerdekaan.

Kegegelisahan Para Guru Besar dan Akademisi
Ubeidilah menyatakan bahwa para akademisi gelisah karena mulai hilangnya nilai-nilai etik dan moral dalam politik. KPU, MK, dan Bawaslu, lembaga penting dari stakeholder pemilu, telah dikritik karena pelanggaran etik yang dilakukan. Hal ini memicu kegelisahan para guru besar dan akademisi.

Kutukan terhadap Pelanggaran Etik dalam Politik
Ubeidilah menekankan bahwa pelanggaran etik dalam politik dapat mengakibatkan kerusakan yang lebih besar. Hal ini juga membuat kaum akademisi dan para profesor mempertanyakan kemana negara akan dibawa.

Kompas Moral dalam Politik
Keadaban politik di tengah modernitas menjadi sangat penting. Para guru besar dan sivitas akademika dianggap sebagai kompas moral dalam politik, agar semua elit politik kembali on the track.

Efektifitas Gerakan Sivitas Akademika
Ubeidilah menilai gerakan para sivitas akademika efektif dan tidak terlambat. Hal ini merupakan kesadaran individu kaum cendekiawan, dan gerakan ini semakin meningkat setelah putusan MK.

Pakailah Konstitusi dan Undang-Undang
Ubeidilah menyerukan penggunaan konstitusi dan undang-undang dalam menjalankan pemilu. Dia menilai para akademisi, intelektual, dan para guru besar adalah kompas moral agar semua elit politik kembali on the track.

Ringkasan



Pengamat sosiologi politik Ubeidilah Badrun menilai bahwa para guru besar dan sivitas akademika memegang peran penting sebagai kompas moral dalam menyikapi pelanggaran etik dalam pemilu 2024. Menurutnya, kegelisahan akademisi ini disebabkan oleh hilangnya nilai-nilai etik dan moral dalam politik, terutama dari lembaga penting seperti KPU, MK, dan Bawaslu. Bagaimana tanggapan Anda tentang peran kaum akademisi dalam menentukan arah moralitas politik? Apakah Anda setuju dengan pendapat Ubedilah bahwa kaum akademisi harus memegang peranan penting dalam menjaga kompas moral negara? Silahkan berikan komentar dan pendapat Anda di bawah.

Sumber berita silahkan Cek di sini Source link . jangan lupa baca berita/artikel terkait melalui link di bawah. dan silahkan cek tools kehamilan terbaru dari homp.my.id yaitu tools kalkulator kehamilan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *