Korea  

Dari Popstar hingga Taylor Swift: Mewaspadai Penyebaran Gambar Porno Deepfake

Taylor Swift, seorang penyanyi pop terkenal, saat ini menjadi sorotan karena wajahnya digunakan dalam gambar deepfake yang tidak senonoh dan menyebar di internet. Gambar yang disebarkan ini diduga dibuat menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan telah menimbulkan kekhawatiran akan perlunya regulasi terkait penggunaan teknologi ini.

Menurut laporan dari New York Times (NYT) dan CNN, gambar deepfake yang menampilkan wajah Taylor Swift dalam situasi yang tidak senonoh telah menyebar di media sosial seperti platform X (bekas Twitter) dan telah dilihat lebih dari 47 juta kali sebelum akun yang memuat gambar tersebut dihapus.

Meskipun sumber asli gambar tersebut tidak jelas, platform X mengatakan bahwa mereka telah mengambil tindakan dengan menghapus gambar yang terdeteksi dan memantau situasi untuk menyelesaikan masalah tambahan jika ditemukan. Namun, para penggemar Taylor Swift merasa marah karena platform X seolah-olah tidak melakukan tindakan cukup cepat untuk menghapus gambar tersebut.

Terkait dengan ini, para penggemar juga mulai mengunggah konten yang menyerukan perlindungan terhadap Taylor Swift dengan menambahkan tagar terkait dan membuat pencarian gambar tersebut menjadi sulit dilakukan. Sementara itu, perusahaan keamanan cyber Reality Defender menyatakan bahwa mereka yakin 90% gambar tersebut merupakan hasil dari model AI.

Hal ini menunjukkan bahwa fenomena deepfake menjadi sebuah ancaman serius, dan para ahli bahkan memprediksi bahwa kita akan menyaksikan gelombang gambar yang dibuat oleh AI di masa depan. Oleh karena itu, langkah-langkah untuk mengatur dan mengawasi penggunaan teknologi ini mungkin perlu segera dipertimbangkan untuk mencegah penyebaran gambar-gambar deepfake yang tidak senonoh di media sosial.

Copyright@ KWANGJU BROADCASTING COMPANY. all rights reserved.

Ringkasan

Sebuah gambar palsu yang menggabungkan wajah penyanyi pop terkenal Taylor Swift dengan pose yang melecehkan telah menyebar luas di internet, memicu kekhawatiran akan kebutuhan regulasi terkait teknologi kecerdasan buatan yang memungkinkan hal tersebut terjadi. Gambar tersebut pertama kali dibagikan di media sosial X dan sejumlah platform lainnya sebelum akhirnya dihapus. Perusahaan tersebut menyatakan akan mengambil tindakan tegas terhadap akun yang membagikan gambar tersebut, namun para penggemar Swift tetap melakukan protes dan berusaha mengurangi visibilitas gambar tersebut. Pakar keamanan cyber serta profesor di Universitas Washington juga turut angkat suara terkait bahaya gambar palsu, dengan memperingatkan akan kemungkinan tsunami gambar palsu yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan.

Sumber berita silahkan Cek di sini Source link

Exit mobile version