Guru Besar Universitas Indonesia Mengungkap Pengalaman Intimidasi Terkait Gencatan Senjata Pemilu Demokratis

Guru Besar UI Alami Intimidasi Whatsapp Terkait Deklarasi Kebangsaan
Beberapa guru besar di Universitas Indonesia (UI) menerima pesan singkat intimidasi terkait deklarasi kebangsaan yang mereka lakukan. Pesan tersebut dikirimkan oleh alumni Fakultas Hukum UI tanpa menyebutkan identitasnya. Menurut Harkristuti, isi pesan tersebut merupakan kekecewaan terhadap UI karena ikut serta dalam acara deklarasi kebangsaan bersama Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Islam Indonesia (UII).

Pesan Intimidasi Tanpa Nama
Harkristuti menjelaskan bahwa pesan tersebut berisi kekecewaan yang berusaha menghalangi UI untuk melaksanakan deklarasi kebangsaan. Pesan tersebut menyarankan agar UI tidak mengikuti langkah UGM dan UII serta mengajak universitas untuk pergi ke pejabat yang berwenang dan menyampaikan ide-ide mereka. Meskipun tidak semua guru besar UI menerima pesan tersebut, tetapi intimidasinya tetap dirasakan.

Penekanan Poin dalam Deklarasi
Guru besar UI menekankan empat poin penting dalam deklarasi kebangsaan mereka. Mereka mengajak warga dan alumni UI untuk merapatkan barisan dan mengutuk segala bentuk tindakan yang menindas kebebasan berekspresi serta menuntut hak pilih rakyat dalam pemilu dapat dijalankan tanpa intimidasi dan ketakutan. Selain itu, mereka menyerukan agar pemilu harus terbebas dari paksaan memenangkan salah satu pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.

Tetap Menggelar Acara Deklarasi
Meskipun ada intimidasi yang terjadi, civitas academica UI tetap melanjutkan acara deklarasi tersebut. Harkristuti menegaskan bahwa mereka hanya menjalankan academic freedom yang diajarkan oleh kampus, yakni kebebasan akademik dan etika akademik, dan itulah yang mereka laksanakan hari itu. Menurut dia, mereka hanya melakukan apa yang diajarkan di kampus.

Seruan untuk Perguruan Tinggi Lain
Selain itu, UI juga menyerukan agar semua perguruan tinggi di seluruh Indonesia mengawasi dan mengawal secara ketat pelaksanaan pemungutan dan perhitungan suara di wilayah masing-masing. Mereka meminta agar pemilu berjalan secara demokratis dan damai tanpa adanya intimidasi, serta mengutuk segala bentuk tindakan yang menindas kebebasan berekspresi.

Ringkasan



Beberapa guru besar Universitas Indonesia telah menerima intimidasi melalui pesan singkat karena menggelar acara deklarasi kebangsaan. Intimidasi tersebut terkait dengan desakan agar pemilu berjalan demokratis. Meski mendapatkan pesan intimidasi, civitas academica UI tetap menggelar acara deklarasi. Mereka menekankan empat poin untuk mendorong Pemilu 2024 berjalan demokratis dan damai. Bagaimana pendapat Anda tentang intimidasi terhadap guru besar UI? Apakah Anda setuju dengan desakan agar pemilu berjalan demokratis? Ayo diskusikan ide-ide Anda di kolom komentar!

Apakah Anda mendukung desakan civitas academica UI agar pemilu berjalan demokratis dan damai? Bagaimana pendapat Anda tentang intimidasi terhadap guru besar UI? Ayo berikan pendapat Anda di kolom komentar di bawah ini!

Sumber berita silahkan Cek di sini Source link . jangan lupa baca berita/artikel terkait melalui link di bawah. dan silahkan cek tools kehamilan terbaru dari homp.my.id yaitu tools kalkulator kehamilan

Exit mobile version