Mengapa Guru TK Mengkritik Orang Tua karena Membiarkan Anak-anak Menangis tentang Kegagalan
Seorang guru taman kanak-kanak bernama Cassie Martinez telah mengkritik orang tua setelah melihat banyak anak kecil di kelasnya yang tidak tahu arti dari gagal dalam sesuatu. Dalam video TikTok, Martinez mengklaim bahwa banyak anak yang tidak bisa “kalah dengan anggun,” dan masalahnya adalah karena bagaimana orang tua mereka memberikan reward kepada mereka. Menurut Martinez, anak-anak saat ini mendapat pujian bahkan ketika mereka gagal.
Gaya Pengasuhan yang Terlalu Lembut dan Dampaknya Terhadap Guru
Martinez percaya bahwa pendidikan yang terlalu lembut telah membakar semua gurunya, sehingga mereka merasa sulit untuk mengatasi anak-anak saat ini. Menurut survei Asosiasi Pendidikan Nasional, sekitar 55% guru berencana meninggalkan profesi mereka lebih awal dari yang direncanakan karena merasa tidak mampu untuk mengatasi tekanan di kelas, dari orang tua siswa, distrik sekolah, dan administrator sekolah.
Pentingnya Mengajarkan Nilai Kegagalan pada Anak-anak
Martinez setuju dengan pandangan bahwa anak-anak hari ini perlu belajar tentang kekecewaan dan cara menghadapi kesalahan. Ia mendesak orang tua untuk mengajari anak-anak mereka tidak hanya cara bermain dengan adil, tetapi juga cara menghadapi kegagalan tanpa merasa bahwa itu adalah akhir dari segalanya. “Kamu tidak bisa mendapat hadiah kecuali jika kamu benar-benar pantas mendapatkannya, telepon saya gila, tetapi kamu tidak mendapat [hadiah] hanya karena kalah,” tegas Martinez.
Mengatasi Kegagalan sebagai Bagian dari Pertumbuhan
Kegagalan adalah sesuatu yang dialami oleh semua orang, baik itu anak-anak maupun orang dewasa. Melalui kegagalan, kita tumbuh dan belajar dari kesalahan kita agar kita tidak mengulanginya di masa depan. Sebagai seorang psikolog klinis, Amanda Mintzer menyatakan bahwa membangun kemampuan bersikap toleran terhadap ketidaksempurnaan merupakan keterampilan yang mutlak harus dipelajari oleh anak-anak agar bisa mandiri dan sukses di masa depan, baik dalam hal tujuan pribadi maupun akademis.
Memahami Pentingnya Gagal dan Mengajarkannya kepada Anak-anak
Mintzer menawarkan beberapa alat yang bisa digunakan orang tua ketika mengajarkan anak-anak mereka tentang kegagalan dan kekalahan. Ini termasuk menunjukkan empati, menegaskan pada anak-anak bahwa tidak masalah jika sesuatu tidak berjalan sesuai keinginan mereka, dan memberikan pengajaran dari setiap kesalahan yang dilakukan. Orang tua harus mendorong anak-anak mereka untuk membiasakan diri dengan kegagalan sebagai bagian alami dari kehidupan, dan bahwa kegagalan tidak akan berlangsung selamanya.
Memberdayakan Guru dan Mendukung Anak-anak di Sekolah
Guru sudah dibebani dengan banyak tugas, sehingga yang dapat dilakukan orang tua hanyalah memastikan bahwa anak-anak mereka menjadi siswa terbaik yang bisa mereka menjadi, dan menggunakan alat-alat yang mereka pelajari di rumah untuk berkembang di kelas. Orang tua harus menyadari bahwa kehidupan tidak selalu berjalan sesuai rencana, dan penting untuk mengajarkan kepada anak-anak bahwa kegagalan adalah sesuatu yang wajar terjadi di kehidupan mereka.
Ringkasan
Guru taman kanak-kanak bernama Cassie Martinez telah mengkritik orang tua setelah melihat banyak anak kecil di kelasnya yang tidak tahu arti dari kegagalan. Dia menyatakan bahwa banyak anak yang tidak bisa “kalah dengan anggun,” dan masalahnya karena bagaimana orang tua mereka memberikan hadiah kepada mereka. Bagaimana pendapat Anda tentang pendekatan gentle parenting dan bagaimana hal ini memengaruhi anak-anak? Apakah Anda setuju dengan Martinez bahwa anak-anak perlu belajar tentang kekecewaan dan bagaimana mengatasi kesalahan? Bagikan pendapat Anda di bawah!
Sumber berita silahkan Cek di sini Source link . jangan lupa baca berita/artikel terkait melalui link di bawah. dan silahkan cek tools kehamilan terbaru dari homp.my.id yaitu tools kalkulator kehamilan
