Etro’s Show Venue and Collection
Marco De Vincenzo, Direktur Kreatif Etro menghadirkan koleksi terbarunya dengan nuansa yang agak suram, di mana ia mencoba untuk menggali sisi gelap dari Etro, membawa merek tersebut dalam perjalanan penemuan diri yang belum dipetakan. Koleksi ini diberi nama Act. Dalam koleksi tersebut, terdapat serangkaian topeng besar yang agak mengganggu, terinspirasi dari tragedi-tragedi Yunani, menjadi fokus utama. De Vincenzo mengatakan, “Topeng merupakan manifestasi simbolis dari kegelisahan batin ini.”
Warna yang dipilih pun lebih suram, dimulai dari nada kecokelatan yang sensual hingga kedalaman yang menarik dari warna hitam pekat—yang merupakan hal baru bagi Etro, karena hitam selalu dianggap sebagai sesuatu yang aneh, asing bagi merek yang selalu setia pada keceriaan kromatik. Namun, De Vincenzo ingin bereksperimen, dan ia merasa cukup percaya diri dan matang untuk memetakan jalan-jalan baru. Dia tidak takut untuk mencari hal-hal yang kadang aneh, dan selera anehnya bisa menjadi mengejutkan dan segar.
Koleksi yang unik dan anggun dalam permainan motif-motif berlapis, kaya dengan perlakuan permukaan yang rumit, pola-pola yang tumpang tindih, hiasan dan sulaman, tetap mempertahankan unsur khas Etro namun jauh dari naratif boho romantis mereka. De Vincenzo mengambil pendekatan yang lebih eksperimental dan tanpa penyesalan. Siluet-siluet dijaga tetap cair dan tidak terstruktur, namun drapingnya dan permainan asimetris dianggap sebagai pernyataan berani.
Keinginan untuk Fashion yang Lebih Intens
Menurut De Vincenzo, “Saya merasa perlu untuk meningkatkan standar. Saya merasakan keinginan di sekeliling saya untuk lebih intensitas dalam fashion, untuk kreativitas yang tidak perlu membenarkan dirinya sendiri, tetapi bisa eksis, yang tidak mencari kesempurnaan, melainkan ekspresi emosional.”
Ringkasan
Pertunjukan Etro dikelilingi oleh cahaya gelap, dari mana muncul serangkaian patung besar yang sedikit mengganggu topeng yang terinspirasi dari tragedi Yunani. Koleksinya dinamakan Act. Apakah Marco De Vincenzo mungkin mempertimbangkan untuk berkarir di bidang seni pertunjukan? “Belum,” kata dia. “Ini karena dalam peran saya sebagai direktur kreatif Etro, saya merasa terkoyak antara penciptaan dan interpretasi. Ini perjuangan konstan yang kadang mengambil tol emosional, namun sangat generatif. Topeng menyimbolkan pertarungan batin ini.” Apa pendapat Anda tentang koleksi Etro yang penuh pernyataan dan mencoba mendobrak jalan baru? Bagaimana menurut Anda tentang eksperimen Marco De Vincenzo dengan warna gelap? Tulis komentar Anda di bawah!
Sumber berita silahkan Cek di sini Source link . jangan lupa baca berita/artikel terkait melalui link di bawah. dan silahkan cek tools kehamilan terbaru dari homp.my.id yaitu tools kalkulator kehamilan