Mengapa Pemesanan Produk Palsu dan Salah Ukuran Bisa Viral di TikTok: Kisah Petualangan Return Fraud yang Membuat Tercengang

Saks Fifth Avenue Dipecat karena Memasok Mereka Daging Tuna Daripada Barang yang Dipesannya

Setelah Aston Kutcher, Kabar Online yang Menyusutkan Sektor Ritel

Kisah unik terjadi pada seorang pengacara 25 tahun bernama Bailey Cormier yang memiliki kejadian tak terduga saat memesan asbak keramik biru putih seharga $275 dari situs web Saks Fifth Avenue. Ketika pesanan tiba, yang seharusnya dalam kotak Dolce & Gabbana Casa, yang di dalamnya ternyata berisi kaleng ikan tuna Bumble Bee Solid White Albacore senilai sekitar $1.99. Ms. Cormier, yang telah membuat tiktok sebelumnya, akhirnya membuat akun baru untuk menceritakan kisah anehnya tersebut.

Return Fraud dan Dampaknya terhadap Ritel

Tuna-gate adalah salah satu dari beberapa pos TikTok dari pengguna yang mengklaim bahwa mereka dikirim barang yang salah atau palsu daripada yang sebenarnya mereka pesan secara online. Video-video semacam ini kerap mengekspresikan frustrasi konsumen atas peningkatan “return fraud”. Return fraud adalah proses pengembalian barang palsu ke pengecer, dengan tujuan membebaskan biaya. Ada banyak bentuk penipuan ini, termasuk pengembalian barang curian atau bekas yang dikatakan asli di dalam kotak aslinya. Ini dapat menjelaskan bagaimana Ms. Cormier bisa mendapat kaleng ikan tuna daripada asbak – kemungkinan kotaknya dibuka di tempat persandian, asbak tersebut diganti, kemudian kotaknya kembali di bungkus plastik tanpa ada yang melihat. Tentu saja hal ini menjadi masalah besar bagi perusahaan yang memenuhi pesanan secara online. Menurut National Retail Federation, pada tahun 2023, return fraud menyebabkan kerugian sebesar $101 miliar bagi para pedagang.

Industri Ritel Saat Ini dan Tantangannya

Selain menghadapi ekonomi yang melambat, Saks Fifth Avenue juga menghadapi amukan dari konsumen yang tidak puas dengan akun TikTok mereka. Pusat penyelesaian atas jutaan pengiriman setiap tahunnya, menambahkan tantangan pada perusahaan ini dalam memverifikasi keluhan yang nyata. Bertambah sulit juga dalam menentukan keaslian barang yang dipalsukan dengan adanya situs-situs e-commerce seperti DHGate yang terdiri dari barang-barang yang terpalsu.

Kesimpulan

Kondisi semacam ini sudah membahayakan perusahaan. Ms. Cormier sendiri merasa bahwa perusahaan tidak akan serta merta menyelesaikan masalahnya, dan lebih menyayangkan akan keanehan dari hal tersebut. Meskipun akhirnya perusahaan mengembalikan uangnya dan Ms. Cormier mendapatkan kartu hadiah senilai $100, tapi kejadian seperti ini tentu saja merupakan kerugian bagi perusahaan. Kondisi ini juga sudah berdampak kepada perusahaan lain seperti Gucci yang harus melakukan tuntutan hukum kepada beberapa perusahaan yang mendistribusikan barang palsu.

Dalam laporan yang disusun dengan cermat ini, Anda akan menjadi lebih memahami kondisi yang terjadi di dunia ritel di saat ini serta dampaknya terhadap konsumen dan perusahaan, saling mempengaruhi satu sama lain.

Ringkasan



Bailey Cormier membeli piring Abu-abu dan Putih di Saks Fifth Avenue senilai 275 dolar, tetapi yang tiba justru kaleng tuna seharga 1,99 dolar. Kejadian ini membuatnya bingung dan membuatnya membuat akun TikTok pertamanya. Hal ini menunjukkan bahwa penipuan pengembalian barang telah menjadi masalah bagi perusahaan-perusahaan ritel, termasuk Saks Fifth Avenue. Kejadian serupa juga terjadi pada merek lain seperti Bottega Venetta dan Khaite, yang mendapatkan barang palsu. Bagaimana cara membedakan barang asli dan palsu saat berbelanja di toko online? Apakah pembeli memiliki hak untuk mendapatkan ganti rugi? Jangan ragu untuk berbagi pandangan anda di bagian komentar di bawah!

Sumber berita silahkan Cek di sini Source link . jangan lupa baca berita/artikel terkait melalui link di bawah. dan silahkan cek tools kehamilan terbaru dari homp.my.id yaitu tools kalkulator kehamilan

Exit mobile version