‘Terbanglah Dengan Saya’, Melawan Diskriminasi di Industri Penerbangan
Pada tahun 1958, ketika Mary Pat Laffey Inman bergabung menjadi pramugari—sebagaimana mereka dipanggil saat itu—untuk Northwest Airlines, dia berusia 20 tahun dan waktunya sudah mulai terbatas. Pada usia 32 tahun, ia harus pensiun. Sayangnya, jika Laffey Inman menikah, hamil, atau bahkan bertambah berat badan sebelum itu, itu juga merupakan dasar untuk dipecat. Itu adalah masa emas bagi industri penerbangan untuk semua, kecuali mungkin wanita yang melayani makanan di pesawat.
## Perjuangan melawan Diskriminasi
Tahun 1970, Ms. Laffey Inman, seorang pemimpin serikat pekerja dan purser wanita pertama di Northwest, menjadi penggerak gugatan kelompok, Laffey v. Northwest Airlines Inc., yang mengakibatkan maskapai membayar lebih dari $30 juta sebagai ganti rugi dan gaji yang tertunda pada tahun 1985. Ini juga menjadi preseden untuk perekrutan pramugari di seluruh industri penerbangan. Namun, pada masa itu, masih ada pramugari di beberapa maskapai penerbangan yang harus menjalani penimbangan berat badan hingga tahun 1990-an.
## Pengalaman Sebagai Pramugari
Ms. Laffey Inman berkisah, “Kami tertawa mengenai betapa beruntungnya kami berada di industri pada saat itu. Kami bisa memilih untuk berlibur tiga hari di Paris, London, Amsterdam, Tokyo.” Namun, selama menjadi pramugari, Laffey Inman juga mengalami diskriminasi. “Pramugari tidak dapat melihat pekerjaan ini sebagai karir karena kami harus berhenti saat menikah atau ketika sudah berusia 32 tahun. Itu selalu terbesit dalam pikiran kami.”
## Memperjuangkan Kesetaraan
Dia menceritakan bagaimana dia menjadi purser wanita pertama di Northwest. Pada tahun 1968, perusahaan merekrut empat pria dari luar untuk menjadi pursers, mengesampingkan pramugari yang telah terbang cukup lama. “Saya menelepon direktur hubungan kerja dan berkata, Anda harus mengumumkan lowongan ini! Saat mereka melakukannya, banyak wanita takut, tetapi saya melamar dan mendapat pekerjaan.”
Melawan diskriminasi merupakan perjuangan besar, terutama bagi wanita muda pada tahun 1960-an. Namun, Ms. Laffey Inman mengatakan bahwa mereka benar-benar tidak memiliki dasar hukum hingga Civil Rights Act. Pada tahun 1967, dia menjadi kepala serikat pekerja di Northwest dan berhasil bernegosiasi untuk kontrak yang tidak diskriminatif dengan maskapai.
## Dampak di Histori
Dengan tindakan dan perjuangannya, Laffey Inman berhasil membawa kembali pramugari yang dipecat karena berusia di atas 32 tahun, kelebihan berat badan, atau sudah menikah. Selain itu, perjuangan mereka membawa dampak yang lebih besar daripada yang mereka duga pada saat itu. “Saat itu, saya hanya mencari kesetaraan dalam upah. Saya tidak berpikir 40 atau 50 tahun ke depan. Saya hanya berharap setiap langkah di jenjang hukum akan menguntungkan kita.”
## Melawan Diskriminasi dengan Harapan
Meskipun perjuangan ini sebagian besar berfokus pada diskriminasi gender, permasalahan yang dihadapi oleh para pramugari saat ini juga harus diperhatikan. “Saya ingin seseorang membuat undang-undang untuk memperlebar ukuran kursi di pesawat. Itu salah satu alasan dari ketegangan yang banyak terjadi di pesawat,” tambah Laffey Inman. Bagaimanapun juga, meskipun sudah mengalami banyak perubahan, perjuangan wanita yang memperjuangkan kesetaraan di industri penerbangan masih menjadi topik yang relevan hingga saat ini.
Dalam akhir article, ditambahkan beberapa informasi tambahan mengenai website dan media sosial New York Times Travel yang akan memberikan informasi tambahan mengenai perjalanan.
Ringkasan
Pada tahun 1958, Mary Pat Laffey Inman menjadi pramugari untuk Northwest Airlines, mulai saat dia berusia 20 tahun dan diwajibkan untuk pensiun pada usia 32 tahun. Namun, atasannya tidak memperbolehkannya menikah, hamil, atau bahkan mengalami kenaikan berat badan yang berlebihan, karena semuanya merupakan alasan untuk diberhentikan. Pada 1970, Ms. Laffey Inman memimpin sebuah gugatan kelompok yang menyebabkan Northwest Airlines membayar lebih dari $30 juta. Saat ini, pada usia 86 tahun, dia menjadi salah satu mantan pramugari yang didokumentasikan dalam film dokumenter “Fly With Me”. Bagaimana pendapat pembaca tentang perjuangan para pramugari ini? Apakah ada cerita serupa yang bisa Anda bagikan? Dukung para pramugari ini dan tampilkan apresiasi Anda di kolom komentar!
Sumber berita silahkan Cek di sini Source link . jangan lupa baca berita/artikel terkait melalui link di bawah. dan silahkan cek tools kehamilan terbaru dari homp.my.id yaitu tools kalkulator kehamilan