Tragedi konflik berkepanjangan antara Israel dan Hamas selama 16 minggu terakhir telah mengakibatkan kekeringan bantuan bagi penduduk Palestina di Jalur Gaza. Beberapa negara, termasuk Amerika Serikat, Jerman, dan Inggris, menghentikan pendanaan bagi Badan PBB yang memberikan makanan, air, serta layanan penting bagi warga Palestina di daerah tersebut. Amerika Serikat, yang merupakan donor terbesar bagi UNRWA, mengumumkan penghentian pendanaan mereka setelah 12 karyawan UNRWA dituduh berpartisipasi dalam serangan 7 Oktober oleh Israel.
Para pejabat Amerika telah mengetahui beberapa tuduhan bahwa beberapa karyawan UNRWA bekerja sama dengan Hamas atau bahkan terlibat dalam serangan bersama. Pengumuman dari Amerika Serikat tersebut mengandung ancaman henti pendanaan yang didasarkan pada informasi spesifik yang disediakan oleh Israel dan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Namun, tidak semua donor menyetujui penghentian pendanaan ini. Irlandia dan Norwegia menekankan pentingnya pekerjaan UNRWA bagi masyarakat Gaza dalam menghadapi bencana kemanusiaan yang terus berlanjut dan percaya akan keberlanjutan dukungan senilai ratusan juta dolar.
AS dan Canada mengecam UNRWA dan menyatakan dukungan bagi pemutusan hubungan, sementara Israel menyambut baik keputusan tersebut dan menuntut UNRWA agar berhenti bekerja di Gaza. Disisi lain, sejuta penduduk Palestina di Gaza yang tersebar dalam 150 tempat penampungan UNRWA serta jutaan penduduk yang mengungsi dalam krisis kemanusiaan. UNRWA secara konsisten menekankan netralitasnya, beberapa bahkan kritis terhadap Hamas, dan menuduh militan menggunakan fasilitas mereka untuk menyimpan senjata.
Penolakan pendanaan ini telah memicu keprihatinan bantuan kepada penduduk Palestina di Gaza, di mana wakil direktur UNRWA Israel telah dirotasi sejak memuji “hasil serangan Israel yang sangat canggih” selama perang Israel-Gaza tahun sebelumnya. UNRWA juga menuduh Hamas telah “mengambil bahan bakar dan peralatan medis dari gedung agennya di Gaza” sebelum kemudian menghapus postingan tersebut menyusul reaksi marah. Masih, para ahli mengatakan baik Israel maupun Hamas mengetahui manfaat UNRWA yang cukup penting bagi warga Palestina di Gaza. Menurut Anne Irfan, penulis buku tentang UNRWA dan pengungsi Palestina, hal ini telah lama diterima oleh pihak keamanan Israel.
Ringkasan Major Donors Pause Funding for U.N. Agency as Scandal Widens
Negara-negara seperti Jerman, Inggris, Amerika Serikat, Kanada, dan beberapa lainnya memutuskan untuk menunda pendanaan untuk Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa, atau UNRWA, setelah Israel mengeluarkan tuduhan terlibatnya karyawan UNRWA dalam aksi teror pada tanggal 7 Oktober. Sementara itu, beberapa negara seperti Irlandia dan Norwegia tetap mendukung UNRWA. Keputusan ini diyakini akan merugikan Gaza dan membuat situasi kemanusiaan semakin buruk. Pada saat yang sama, serangan terhadap Gaza oleh militer Israel terus berlanjut. Ganifah lebih dari 16 minggu membuat situasi semakin sulit bagi warga Palestina. Jumlah korban yang tinggi juga membuat kehidupan menjadi lebih sulit.
Sumber berita silahkan Cek di sini Source link