Belum lama ini, dokumenter yang mengisahkan kehidupan penyanyi-rapper Lil Nas X berjudul “Lil Nas X: Long Live Montero” dirilis dan mendapat banyak perhatian. Film ini disutradarai oleh Carlos López Estrada dan Zac Manuel, yang merupakan sebuah peristiwa penting dalam sejarah musik hip-hop, genre yang didominasi oleh heteroseksualitas dan hiper maskulinitas.
Potret kehidupan Lil Nas X
Dokumenter ini menampilkan beberapa potongan wawancara terbaru dengan Montero Lamar Hill, juga dikenal sebagai Lil Nas X, yang diambil baik saat ia sedang berada di jalan maupun di rumahnya. Film ini juga menampilkan cuplikan konser dari tur terbarunya yang merupakan perayaan erotika dan kegembiraan kaum queer.
Namun, meski memberikan banyak gambaran kehidupan Lil Nas X, dokumenter ini terkadang terasa kurang mendalam. Terdapat beberapa bagian wawancara yang tampaknya kurang fokus dan menyentuh hal-hal yang kurang bermakna, seperti kisah perjalanan spiritualitas Lil Nas X yang terhubung dengan karyanya.
Impak Lil Nas X di dunia musik
Pada sisi lain, film ini berhasil memberikan gambaran tentang sejarah penyanyi Black queer seperti Little Richard yang berjuang untuk mengungkapkan jati dirinya. Namun, terdapat generalisasi mengenai sejarah tersebut yang seharusnya diperkaya dengan detail lebih lanjut untuk menekankan dampak Lil Nas X pada budaya saat ini. Walaupun sulit bagi Lil Nas X untuk mengungkapkan pikirannya, dokumenter ini tetap menarik pada bagian ketika ia tampil di atas panggung, di mana kebebasannya untuk menjadi dirinya sendiri menceritakan kisah yang menarik.
Menurut The New York Times, dokumenter “Lil Nas X: Long Live Montero” memiliki durasi 1 jam 35 menit dan dapat disaksikan di platform streaming Max. Meskipun memiliki kelemahan dalam pemaparan kehidupan pribadi Lil Nas X, film ini memberikan gambaran yang menarik dan historis mengenai perjalanan dan dampak dari seorang penyanyi Black queer dalam industri hip-hop yang didominasi oleh budaya heteroseksual dan maskulin.
Ringkasan
Dokumenter “Lil Nas X: Long Live Montero” menggambarkan kekuatan seorang pria queer hitam yang masih terasa sangat baru. Film ini penting secara historis mengingat posisi subjeknya dalam hip-hop, sebuah genre yang didominasi oleh heterosexualitas dan hipermaskulinitas. Namun, beberapa bagian dari film ini dianggap kurang memuaskan karena kurangnya detail yang bisa lebih menggarisbawahi dampak Lil Nas X pada budaya saat ini. Tetapi bagian terbaik dari dokumenter ini berada di atas panggung, di mana kebebasannya untuk menjadi dirinya sendiri menceritakan kisah yang menegangkan. Apakah kamu tertarik untuk menonton dokumenter ini? Apa pendapatmu tentang representasi Lil Nas X dalam budaya hip-hop? Jangan ragu untuk berbagi pendapatmu di kolom komentar di bawah!
Sumber berita silahkan Cek di sini Source link
