Memahami apakah orang tua benar-benar bersalah atas mengatakan bahwa anaknya yang autis seharusnya tidak ada di kamp olahraga? Pendapatnya bercampur setelah menghadapi situasi sulit di kamp olahraga musim panas di sekolah dasar setempat. Di sana, program inklusi untuk anak-anak di spektrum autisme telah dimulai untuk memungkinkan mereka mencoba olahraga dan mencari yang sesuai untuk mereka. Namun, masalah timbul ketika Connor dan ibunya Sara muncul. Connor, 10 tahun, mengalami meltdowns yang parah karena kalah dalam permainan. Ibunya meminta agar Connor tidak pernah kalah di kamp tersebut.
Menjaga Pengalaman yang Adil untuk Semua Anak
Saat diminta ibu Connor untuk selalu memenangkan permainan, pelatih mengatakan bahwa itu tidak mungkin dilakukan karena akan merugikan anak-anak lain. Program inklusi tidak dimaksudkan untuk melayani satu anak saja, tetapi untuk memberikan kesempatan bagi semua anak untuk berpartisipasi dengan adil. Masalah muncul ketika Connor mengalami meltdowns di kamp yang harus ditangani oleh spesialis inklusi.
Perlu Keterlibatan Pihak Penanggung Jawab
Komentar dari pembaca menunjukkan bahwa seharusnya pelatih melibatkan pihak atasan dalam hal ini, karena keputusan tentang siapa yang boleh atau tidak boleh berpartisipasi tidak semata-mata menjadi tanggung jawab pelatih. Hal ini juga membuka diskusi tentang seluk beluk inklusi untuk anak-anak dengan kebutuhan khusus dalam situasi seperti ini, di mana penting bagi anak-anak tersebut untuk belajar cara mengelola emosi dan tantangan dalam situasi yang sesungguhnya.
Inklusi yang Seimbang untuk Semua Anak
Mengelola harapan dan kebutuhan beragam anak dengan memberikan pendekatan inklusi yang seimbang. Ini dapat berarti memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk belajar dan tumbuh dalam suasana yang merangsang, tetapi juga memberikan keadilan bagi semua anak yang berpartisipasi. Langkah-langkah seperti melibatkan spesialis inklusi untuk menjelaskan peraturan dan batasan secara menyeluruh juga dapat membantu menjaga suasana yang kondusif di kamp olahraga.
Ringkasan
Seorang pelatih sports camp menghadapi dilema ketika seorang ibu meminta agar anaknya yang autis tidak pernah kalah dalam permainan. Meskipun program inklusi ada untuk membantu, pelatih merasa sulit memenuhi permintaan tersebut tanpa mengorbankan pengalaman anak lain. Pembaca, apa pendapatmu tentang situasi ini? Apakah pantas pelatih merasa bersalah ataukah tidak? Mari berikan saran untuk OP dalam menghadapi kondisi ini. Ayo berdiskusi!
Sumber berita silahkan Cek di sini parenting/mom-tells-coach-autistic-son-must-win/”>Source link . jangan lupa baca berita/artikel terkait melalui link di bawah. dan silahkan cek tools kehamilan terbaru dari homp.my.id yaitu tools kalkulator kehamilan