Berpikir Ulang tentang Perceraian: Apakah Anak Benar-benar Menyelamatkan Pernikahan?
Pendahuluan
Percaya atau tidak, hingga tahun 2024, saran lama yang diberikan kepada pasangan dalam pernikahan yang bermasalah adalah “beranaklah dan segalanya akan terselesaikan.” Keyakinan ini adalah bahwa memiliki tujuan bersama membesarkan anak akan membuat pasangan tidak memiliki waktu untuk distraksi negatif dalam hubungan. Namun, dalam perjalanan saya sebagai pengamat dan kemudian sebagai pelatih hubungan, hanya melihat yang sebaliknya.
Kasus Pernikahan yang Bermasalah
Kasus N dan V yang menikah muda pada usia 26, meskipun N sedang menyelesaikan Ph.D. mereka memiliki kesulitan di tahun kedua pernikahan mereka. Di tahun ketiga, terjadi kesadaran bahwa mereka mungkin terburu-buru dalam pernikahan. Namun, mereka ragu untuk cerai disebabkan oleh stigma sosial yang ada.
Asumsi Anak Menyelamatkan Pernikahan
Di saat orang menganggap “berita baik” harus diumumkan setelah menikah, mereka bahkan telah telat tiga tahun. Orang tua mereka langsung menyarankan untuk memiliki anak dengan asumsi bahwa masalah pernikahan disebabkan karena mereka tidak memiliki anak. Akhirnya, setelah memiliki anak, mereka bercerai saat anak mereka berusia dua tahun.
Rekomendasi Penting
Saran untuk pasangan yang sedang bermasalah adalah memikirkan kembali tentang menambahkan anak ke dalam situasi yang rumit. Lebih baik menyarankan pasangan tersebut untuk mencari bantuan eksternal untuk menyelesaikan masalah mereka. Lingkungan di rumah harus selalu menjadi tempat yang aman bagi setiap individu. Jangan biarkan anak Anda tumbuh di lingkungan yang tidak diinginkan oleh Anda dan pasangan Anda.
Kesimpulan
Penting untuk memastikan bahwa keputusan untuk memiliki anak harus dibuat ketika hubungan Anda benar-benar solid dan penuh cinta. Demi kebahagiaan Anda sendiri dan juga anak, hindari menambahkan tekanan tambahan dari pengasuhan di atas situasi yang rapuh. Sebuah hubungan yang bahagia dan solid dengan pasangan Anda adalah dasar terbaik untuk membahagiakan dan merawat seorang anak.
Ringkasan
Pada tahun 2024, masih banyak yang percaya bahwa memiliki anak akan memperbaiki hubungan pernikahan yang bermasalah. Namun, apakah benar demikian? Artikel ini menceritakan tentang pengalaman seorang wanita yang merasa terpaksa memiliki anak untuk menyelamatkan pernikahannya, namun akhirnya harus bercerai setelah beberapa tahun. Bagaimana pendapat Anda tentang hal ini? Apakah Anda percaya bahwa memiliki anak dapat menyelamatkan hubungan yang tidak sehat? Berikan komentar dan pendapat Anda di bawah!
Apakah Anda pernah mendengar cerita serupa di sekitar Anda? Bagaimana pandangan Anda tentang hal ini? Silakan bagikan pengalaman dan pemikiran Anda di kolom komentar di bawah.
Sumber berita silahkan Cek di sini Source link . jangan lupa baca berita/artikel terkait melalui link di bawah. dan silahkan cek tools kehamilan terbaru dari homp.my.id yaitu tools kalkulator kehamilan