Bagaimana Lowriders Membuat Jejak Berwarna dalam Arena Mobil New York City

00ny lowriders 06 tplc facebookJumbo - Bagaimana Lowriders Membuat Jejak Berwarna dalam Arena Mobil New York City

Kisah Menarik di Balik Budaya Lowrider di New York

Menggali Kenangan di Dunia Lowrider

Marco Flores, seorang imigran asal Meksiko, tumbuh dalam fantasi tentang mobil lowrider yang ia lihat di majalah dan mobil Chevelle milik ayahnya. Dia akhirnya merestorasi sebuah Chevelle biru elektrik, mobil muscle yang sama dengan milik ayahnya, dengan bantuan anak-anaknya. Kini karya-karya buatannya yang unik, di desain dan di buat setelah bekerja di garasenya di Port Chester, N.Y., diulas dalam majalah lowrider yang sama.

Nilai Keluarga dalam Budaya Lowrider

Budaya lowrider di New York City semakin terlihat dengan meningkatnya populasi orang Meksiko. Dulu dianggap sebagai terkait geng, kini lowrider memenangkan penghargaan dan mendukung acara amal lokal. Profesor Chicano di University of California, Riverside – Alfonso Gonzales Toribio – mengungkapkan bahwa budaya ini berkembang dari lapangan pekerjaan industri yang terorganisir. Pada suatu titik, publik menonton pertunjukan tarian rakyat Meksiko di depan mobil lowrider.

Perkembangan Lowrider di Kota New York

Awalnya, tidak banyak yang tahu tentang lowrider di daerah New York City ketika Marco Flores meninggalkan kesulitan di Meksiko untuk bergabung dengan ibu dan saudaranya di Port Chester pada tahun 1998. Kini, mobil buatannya bersaing – dan menang – dalam pameran mobil regional. Kini, Flores tidak hanya mendapatkan penghargaan di pameran mobil, tetapi juga di pekerjaan sehari-harinya – membuat bagian tubuh mobil dari awal.

Pengaruh Budaya Secara Global

Fidencio Cortez, seorang musisi yang tinggal di Coney Island, tertarik pada budaya lowrider dan meminta Flores untuk melukis sepeda lowrider miliknya. Dalam perkembangannya, budaya ini telah menyebar hingga global, dengan klub lowrider bertebaran hingga ke Jepang. Namun, ada kekhawatiran tentang komodifikasi budaya karena dapat menyebabkan hilangnya kontrol atas budaya tersebut.

Pewarisan dan Keinginan Mr. Flores

Marco Flores telah mendidik ketiga anaknya untuk peduli terhadap mobil lowrider, sehingga cinta mereka pada mobil turun temurun. Anak laki-lakinya, Marco Jr., mengkustomisasi mobil kompak Jepang, sementara putrinya, Sherry, akan mewarisi mobil Impala-nya. Mr. Flores memiliki harapan tertentu, di mana ia ingin abunya diletakkan di tangki hidrolik mobil kesayangan putrinya sehingga ia akan selalu bersamanya.

Ringkasan



Marco Flores tumbuh di Meksiko dan bermimpi tentang mobil lowrider yang ia lihat di majalah. Dia merestorasi Chevrolet Chevelle biru yang sama seperti milik ayahnya sebagai penghormatan. Budaya lowrider di Amerika semakin terlihat dengan partisipasi besar dari komunitas Meksiko di New York. Berkat kemampuan seniman seperti Flores, lowrider kini dihargai dan mendukung acara amal lokal. Bagaimana pendapat Anda tentang budaya lowrider dan bagaimana tradisi ini bisa dijaga agar tidak terkikis oleh pasar? Apakah Anda memiliki pengalaman tentang lowrider di lingkungan Anda? Silakan berbagi pandangan Anda di kolom komentar di bawah!

Sumber berita silahkan Cek di sini Source link . jangan lupa baca berita/artikel terkait melalui link di bawah. dan silahkan cek tools kehamilan terbaru dari homp.my.id yaitu tools kalkulator kehamilan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *