Kritik Akademisi terhadap Pemerintah Jokowi Menjelang Pemilu 2024
Sivitas Akademika Kampus Kritik Jokowi
Sivitas akademika dari berbagai kampus di Indonesia menyerukan kritik terhadap Pemerintah Jokowi menjelang Pemilu 2024. Mereka merasa bahwa dinamika politik yang terjadi saat ini telah melanggar prinsip demokrasi. Petisi pertama kali diterbitkan oleh UGM dengan nama Petisi Bulaksumur, yang kemudian diikuti oleh berbagai kampus lainnya seperti Universitas Indonesia, UII Yogyakarta, Universitas Andalas, Universitas Khairun Ternate, dan lainnya. Mereka menyampaikan kritik kepada pemerintahan Jokowi.
Respons dari Jokowi, Anies Baswedan, Airlangga Hartarto, dan Ganjar Pranowo
Presiden Jokowi menanggapi petisi tersebut sebagai bagian dari hak demokrasi. Sedangkan Anies Baswedan, calon presiden nomor urut 1, mengekspresikan rasa senang atas kepedulian dari kampus-kampus yang menyuarakan kritik terhadap kondisi bangsa saat ini. Airlangga Hartarto menilai petisi tersebut sebagai hasil ungkapan kritik oleh tokoh tertentu yang memakai nama kampus. Sementara Ganjar Pranowo melihat gerakan dari sejumlah elemen masyarakat, termasuk kaum intelektual dari berbagai kampus, sebagai bentuk upaya rakyat untuk menyelamatkan nasib demokrasi di Indonesia.
Dorongan dari Hasto Kristiyanto
Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, menyebut bahwa peringatan yang disampaikan Guru Besar UGM kepada Presiden Joko Widodo akan diikuti perguruan tinggi lain. Hasto berpandangan bahwa gerakan ini hasil dari pencermatan atas berbagai tindakan yang dianggap menyimpang dari prinsip-prinsip moral demokrasi di Indonesia.
Kritik Akademisi Terhadap Pemerintah Jokowi
Kritikan akademisi terhadap Pemerintah Jokowi mencerminkan kurangnya kepuasan atas kondisi politik saat ini menjelang Pemilu 2024. Mereka merasa bahwa beberapa tindakan politik telah melanggar prinsip-prinsip moral demokrasi di Indonesia.
Ganjar Pranowo Terkait Gerakan Kampus
Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo mengapresiasi gerakan dari kampus-kampus sebagai upaya rakyat untuk menyelamatkan nasib demokrasi di Indonesia. Menurutnya, upaya ini mencerminkan kepedulian dari berbagai elemen masyarakat terhadap kondisi politik saat ini.
Ringkasan
Sivitas akademika dari berbagai kampus di Indonesia mengkritik pemerintahan Jokowi menjelang Pemilu 2024. Mereka menyuarakan kekecewaan dan keluaran jalur dalam petisi yang berasal dari puluhan kampus, termasuk UGM, UI, dan UII. Respons politisi pun bermacam-macam, ada yang menganggap itu sebagai hak demokrasi, senang karena kampus-kampus peduli, atau mengkritik tokoh yang menggunakan nama kampus untuk menyampaikan kritik. Bagaimana pendapatmu tentang gerakan ini? Apakah gerakan ini benar-benar merupakan bentuk upaya rakyat untuk menyelamatkan nasib demokrasi di Indonesia? Bagikan pendapatmu di kolom komentar di bawah!
(maksimum 100 kata)
Sumber berita silahkan Cek di sini Source link . jangan lupa baca berita/artikel terkait melalui link di bawah. dan silahkan cek tools kehamilan terbaru dari homp.my.id yaitu tools kalkulator kehamilan
