Movie  

Jack Jennings, Mantan Tawanan Perang yang Membantu Membangun Rel Kereta Burma, Meninggal pada Usia 104 Tahun: Kisah Inspiratif yang Menggetarkan

30Jennings 1 facebookJumbo - Jack Jennings, Mantan Tawanan Perang yang Membantu Membangun Rel Kereta Burma, Meninggal pada Usia 104 Tahun: Kisah Inspiratif yang Menggetarkan

Serial Renovator Jembatan Sungai Kwai Meninggal Dunia pada Usia 104 Tahun

Meninggal

Jack Jennings, mantan tawanan perang asal Inggris, yang bekerja sebagai tenaga kerja paksa di Kereta Api Burma selama Perang Dunia II, telah meninggal dunia pada 19 Januari di St. Marychurch, Torquay, Inggris. Ia dinyatakan meninggal oleh menantunya, Paul Barrett.

Sejarah Perang Dunia II

Dalam bukunya tahun 2011, “Prisoner Without a Crime,” Jennings membahas proses berbahaya di balik pembangunan jalur kereta api, dan penyiksaan yang dihadapi para pekerja.

Kondisinya

Jack Jennings menceritakan pengalaman buruknya selama bekerja di Kereta Api Burma, termasuk kondisi lapar, kesehatan yang buruk, penyiksaan, dan bahkan kematian sesama tawanan.

Pengabdian Bettar

Meski di bawah kondisi yang menyiksa, Jennings berhasil membuat set catur dari kayu yang dia temukan di kamp-kamp, menggunakan pisau.

Sejarah Pendidikan

Guna membantu keuarga, Jack meninggalkan sekolah pada usia 14 tahun. Sebelum menjadi tentara, dia bekerja di pabrik kerajinan kayu, keahlian yang dikuasainya.

Kehidupan Setelah Perang

Setelah pengalaman yang mengerikan selama perang, bahkan kehilangan ayahnya dan kembali ke Inggris, Jennings menikah dan memiliki dua anak perempuan. Dia menulis memoarnya pada awal 1990an, meskipun akan diterbitkan bertahun-tahun kemudian. Dia juga beberapa kali melakukan perjalanan ke lokasi-lokasi yang terkait dengan pengalaman perangnya.

Ringkasan



Jack Jennings, seorang mantan tawanan perang Inggris selama Perang Dunia II yang bekerja sebagai pekerja paksa di Jalan Kereta Api Burma, sebuah proyek konstruksi militer Jepang sepanjang sekitar 250 mil yang menginspirasi sebuah novel dan film pemenang Oscar “The Bridge on the River Kwai”, meninggal pada 19 Januari di St. Marychurch, Torquay, Inggris. Dalam kisahnya, ia menggambarkan proses bahaya yang dihadapinya saat membangun jalan rel kereta api.

Apakah Anda pernah mendengar tentang Jalan Kereta Api Burma sebelumnya? Apa pendapatmu tentang perjuangan yang dihadapi oleh tawanan perang selama Perang Dunia II? Silakan bagikan komentar dan pikiran Anda di bawah!

Sumber berita silahkan Cek di sini Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *