Jepang Menjadi Negara dengan Angka Kelahiran Terendah dalam Sejarah, Jumlah Pernikahan Juga Turun Tajam

573185e3783815313f2970e4234b8c3c - Jepang Menjadi Negara dengan Angka Kelahiran Terendah dalam Sejarah, Jumlah Pernikahan Juga Turun Tajam

Pertama-tama, data pemerintah Jepang mengungkapkan bahwa jumlah bayi yang lahir di Jepang tahun lalu mengalami penurunan untuk tahun kedelapan berturut-turut mencapai angka terendah baru. Jumlah ini menurun 5,1% dari tahun sebelumnya, menjadi 758.631 bayi. Hal ini juga didukung oleh penurunan jumlah pernikahan sebesar 5,9% menjadi 489.281 pasangan, yang merupakan salah satu alasan dari penurunan angka kelahiran.

Faktor Penurunan Kelahiran di JepangFaktor penurunan ini disebabkan oleh banyak faktor, mulai dari ketidakpastian pekerjaan, biaya hidup yang tinggi, dan budaya korporat yang belum mendukung kedua orangtua bekerja. Banyak generasi muda Jepang yang enggan untuk menikah atau memiliki keluarga karena alasan-alasan ini. Mereka juga merasa cemas karena menurut mereka, teriakan dan keberisikan anak-anak di luar rumah dianggap sebagai gangguan.

Masalah Kritis Menurut Pejabat PemerintahPejabat pemerintah Jepang menyebutkan bahwa situasi penurunan kelahiran ini adalah masalah kritis yang harus segera diatasi. Mereka merasa bahwa periode enam tahun mendatang hingga 2030 adalah kesempatan terakhir untuk membalikkan tren ini. Pemerintah juga telah mengeluarkan berbagai langkah untuk mendukung kelahiran dan keluarga, namun para ahli meragukan efektivitas langkah-langkah tersebut karena cenderung tidak menjangkau generasi muda yang enggan untuk menikah dan memiliki anak.

Dampak Penurunan Jumlah KelahiranJumlah kelahiran di Jepang terus mengalami penurunan sejak 50 tahun yang lalu, dan diproyeksikan akan berdampak besar terhadap ekonomi dan keamanan nasional. Populasi Jepang diperkirakan akan menurun sebesar 30% menjadi 87 juta hingga tahun 2070, dengan empat dari sepuluh orang berusia 65 tahun ke atas. Hal ini memberikan implikasi besar terhadap keamanan nasional di tengah ambisi teritorial China yang semakin agresif.

KesimpulanSingkatnya, penurunan jumlah kelahiran di Jepang telah menjadi masalah yang serius dan mendesak untuk segera diatasi. Dengan adanya kecenderungan generasi muda yang enggan menikah dan memiliki anak, langkah-langkah pemerintah harus lebih luas dan menyentuh pada akar permasalahan agar situasi ini dapat dibalikkan. Pemerintah harus segera mengambil tindakan untuk mendorong kelahiran dan keluarga, sebelum populasi Jepang semakin menua dan berdampak pada keamanan negara.

Ringkasan



Jumlah bayi yang lahir di Jepang tahun lalu turun untuk tahun kedelapan berturut-turut menjadi angka terendah baru, menurut data pemerintah yang dirilis Selasa. Berita tersebut menunjukkan bahwa masalah penurunan kelahiran menjadi kritis bagi Jepang, dengan hanya 758.631 bayi lahir pada 2023, angka tersebut merupakan penurunan 5,1% dari tahun sebelumnya. Hal ini menciptakan dampak yang besar terhadap ekonomi dan keamanan nasional Jepang di tengah ambisi territorial China yang semakin kuat. Bagaimana pendapat Anda tentang penurunan kelahiran ini? Apakah Anda setuju dengan tindakan pemerintah untuk menyelesaikan masalah ini? Jangan ragu untuk berbagi pendapat Anda di kolom komentar di bawah!

Sumber berita silahkan Cek di sini Source link . jangan lupa baca berita/artikel terkait melalui link di bawah. dan silahkan cek tools kehamilan terbaru dari homp.my.id yaitu tools kalkulator kehamilan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *