Acara pertemuan komunitas LGBT Asia Tenggara yang seharusnya berlangsung di Jakarta dari 17 hingga 21 Juli dilaporkan dibatalkan oleh para penyelenggara setelah mendapat penolakan dari masyarakat dan organisasi keagamaan. Pertemuan tersebut, yang disebut sebagai ASEAN Queer Advocacy Week, diorganisir oleh ASEAN SOGIE Caucus, jaringan regional kelompok hak LGBT yang berbasis di Filipina.
Para penyelenggara mengatakan bahwa mereka ingin menciptakan ruang aman bagi masyarakat sipil dan pembela hak asasi manusia untuk mempelajari tentang institusi ASEAN, memperjuangkan persoalan yang penting bagi mereka, dan bersama-sama mengemukakan pendapat mereka tentang bagaimana ASEAN memajukan atau tidak memajukan hak komunitas mereka. Mereka juga berharap dapat meningkatkan kesadaran dan visibilitas pelanggaran hak asasi manusia serta diskriminasi yang dihadapi oleh orang LGBT di Asia Tenggara, serta memperjuangkan solidaritas dan kerjasama di antara mereka.
Pengadilan Indonesia menyatakan bahwa tidak ada pihak yang mendaftarkan acara tersebut. Karena tekanan dan intoleransi dari kalangan konservatif keagamaan dan pihak berwenang di Indonesia, komunitas LGBTQ+ seringkali mengalami diskriminasi di negara ini. Homoseksualitas sendiri sebenarnya tidak melanggar hukum di Indonesia, namun masyarakat LGBT seringkali mengalami diskriminasi.
Dalam sebuah unggahan terkini, ASEAN SOGIE Caucus telah mengubah akun Instagram mereka menjadi privasi di tengah laporan pelecehan oleh pengguna internet Indonesia. Ini menunjukkan bahwa masih banyak rintangan yang dihadapi oleh komunitas LGBT di Indonesia dan di seluruh Asia Tenggara.
Sumber berita silahkan Cek di sini Source link
