Gibran Rakabuming Raka, calon Wakil Presiden nomor urut 2, menginginkan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) kembali dihidupkan, untuk menggenjot industri kreatif yang memiliki potensi 100 kali K-Pop. Hal ini disampaikan oleh Gibran saat acara #GIMMICKGIBRAN di Grya Bimasakti, Denpasar. Rudolf Dethu, pendiri creative hub Rumah Tanjung Bungkak (RTB), juga menyampaikan bahwa Bali memiliki potensi skena musik yang wahid di tanah air.
Selama pandemi, Bali paling kuat secara musik dan tidak goyang, berbeda dengan daerah lain. Bali memiliki potensi untuk menjual aspek kultural tradisional dan juga budaya populer seperti musik, dan menjadi Daerah Wisata Konser (DWK). Sehingga, situasi ini menjadi langkah yang ditawarkan Gibran terhadap penguatan ekonomi kreatif seperti musik. Tetapi, pada era Kabinet Indonesia Maju, Bekraf yang sebelumnya berdiri sebagai badan mandiri dilebur ke dalam Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Gibran yang juga Wali Kota Surakarta (Solo) mengaku situasi serupa juga terjadi di daerah yang ia pimpin. Ia menginginkan model seperti Bekraf agar bisa dihidupkan kembali. Hal ini perlu dilakukan karena anak mudanya kreatif semua. Namun, perlu investasi jangka panjang, seperti K-Pop yang butuh puluhan tahun untuk sampai di titik sekarang.
Dalam acara tersebut, Gibran bertanya kepada pegiat digital, UMKM, dan seni yang hadir pada malam itu apakah mereka setuju Bekraf itu dikuatkan lagi seperti sebelumnya.
Berkaca pada pendapat Rudolf Dethu yang menganggap bahwa Bali memiliki potensi untuk menjual bukan saja aspek kultural tradisional tapi juga budaya populer seperti musik dan menjadi Daerah Wisata Konser (DWK), Gibran menegaskan bahwa langkah tersebut perlu dikembangkan untuk memajukan industri kreatif yang ada di Indonesia jika ingin menjadi seperti K-Pop.
Ringkasan Langkah Awal Salip K-Pop, Gibran Mau Bekraf Hidup Lagi
Gibran Rakabuming Raka, calon wakil presiden nomor urut 2, ingin menghidupkan kembali Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) untuk menggenjot industri kreatif yang memiliki potensi 100 kali K-Pop. Hal ini disampaikan Gibran saat menerima curhatan pendiri creative hub Rumah Tanjung Bungkak (RTB), Rudolf Dethu, di acara #GIMMICKGIBRAN di Denpasar. Dethu menilai bahwa Bali memiliki potensi skena musik yang wahid di tanah air. Sebagai Wali Kota Solo, Gibran juga ingin menghidupkan kembali model seperti Bekraf agar industri kreatif bisa berkembang. Pada era Kabinet Indonesia Maju (2019-2024), Bekraf yang sebelumnya berdiri sebagai badan mandiri dilebur ke dalam Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Gibran menegaskan bahwa diperlukan investasi jangka panjang untuk mengembangkan industri kreatif seperti K-Pop.
Sumber berita silahkan Cek di sini Source link
