Makanan bayi Nestlé Mengandung Gula Berlebih di Negara-negara Miskin: Kenali Risiko Kesehatan untuk Si Kecil Anda

GettyImages 1097817440 - Makanan bayi Nestlé Mengandung Gula Berlebih di Negara-negara Miskin: Kenali Risiko Kesehatan untuk Si Kecil Anda

Penelitian yang dilakukan oleh Public Eye dan International Baby Food Action Network (IBFAN) menunjukkan bahwa di negara berpenghasilan rendah dan menengah, Nestlé menambahkan gula ke dalam makanan bayi yang sama, terkadang dalam jumlah tinggi. Hal ini dapat membuat anak mampu menerima kebiasaan makan makanan yang terlalu manis dan tidak sehat. Menurut Rodrigo Vianna, seorang Epidemiolog dan Profesor di Departemen Gizi Universitas Federal Paraiba di Brasil, penambahan gula pada makanan bayi adalah “tidak perlu dan sangat membuat ketagihan.”

Perbandingan Kandungan Nutrisi Cerelac dan Nido Produk-Produk terbaik Nestlé di negara berpendapatan rendah dan menengah yang menghasilkan penjualan sebesar $2,5 miliar. Sebagai contoh, produk sereal gandum Cerelac mengandung hingga 16 gram gula tambahan di negara-negara seperti Thailand, Ethiopia, Afrika Selatan, Pakistan, India, dan Bangladesh, sedangkan di Inggris dan Jerman tidak mengandung gula tambahan.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ada standar ganda di sini yg tidak bisa dibenarkan. WHO menemukan bahwa pada 2022, 37 juta anak di bawah usia 5 tahun di seluruh dunia memiliki kelebihan berat badan. Akibatnya, lebih dari 390 juta anak berusia 5 hingga 19 tahun memiliki berat badan berlebih dan 160 juta di antaranya menderita obesitas. Tingkat kelebihan berat badan pada anak 5 hingga 19 tahun meningkat dari 8% tahun 1990 menjadi 20% pada tahun 2022, sementara tingkat obesitas meningkat dari 2% menjadi 8% dalam periode yang sama.

Nestlé merespon investigasi dengan pernyataan yang mengatakan bahwa perbedaan dalam kandungan gula “tergantung pada beberapa faktor, termasuk regulasi dan ketersediaan bahan lokal, yang dapat menghasilkan penawaran dengan gula yang lebih rendah atau tidak ada.” Namun hal tersebut tidak “mengorbankan nilai nutrisi produk kami untuk bayi dan anak-anak muda.”
Kini, Nestlé menyatakan bahwa perusahaan mengikuti standar internasional untuk pemasaran pengganti ASI, meskipun masih ada boikot di beberapa negara. Nestlé memiliki sejarah kontroversial menjual produk bayi di negara-negara miskin. Pada tahun 1970-an dan 1980-an, perusahaan ini dituduh melakukan pemasaran agresif untuk produk susu formula bayi ke para ibu miskin. Hal ini dianggap karena perusahaan Nestlé meyakinkan para ibu bahwa formula bayi lebih baik daripada ASI, meski organisasi kesehatan terkemuka menyarankan pemberian ASI eksklusif untuk 6 bulan pertama kelahiran.

Ringkasan



Ringkasan: Penyelidikan oleh Public Eye dan IBFAN mengungkap bahwa Nestlé menambahkan gula pada makanan bayi di negara-negara berpenghasilan rendah, bertentangan dengan rekomendasi ahli. Tingginya kandungan gula ini dapat membiasakan anak-anak dengan rasa manis dan membawa risiko gangguan nutrisi di masa dewasa. Nestlé disebut memiliki standar ganda dalam produk makanan bayi di negara-negara berbeda. WHO juga menemukan bahwa jumlah anak dengan kelebihan berat badan terus meningkat. Artikel ini menyoroti perbedaan praktek Nestlé dan konsekuensi kesehatannya.

Apakah Anda pernah memperhatikan kandungan gula dalam makanan bayi yang Anda beli? Apakah Anda setuju dengan praktik Nestlé dalam menambahkan gula pada produk makanan bayi di negara-negara berpenghasilan rendah? Dapatkah kita lebih memperhatikan kebutuhan gizi anak-anak di sekitar kita? Silakan tinggalkan komentar dan pendapat Anda di bawah.

Sumber berita silahkan Cek di sini Source link . jangan lupa baca berita/artikel terkait melalui link di bawah. dan silahkan cek tools kehamilan terbaru dari homp.my.id yaitu tools kalkulator kehamilan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *