Kebosanan Penggunaan Aplikasi Kencan di Kalangan Generasi Z
Kelelahan Penggunaan Aplikasi
Alexa Valavicius, seorang guru kelas ketujuh di Chicago, memutuskan untuk keluar dari aplikasi kencan sejak tahun 2021. Valavicius menyadari bahwa sulit untuk mengukur energi seseorang berdasarkan profil mereka di aplikasi. Hal ini membuatnya merasa bahwa ia tidak akan menemukan pasangan ideal melalui layar ponsel.
Kelelahan Penggunaan Aplikasi
Deja Chanel, seorang konten kreator berusia 25 tahun, juga merasakan kelelahan dari penggunaan aplikasi kencan. Chanel merasa bahwa ia tidak ditunjukkan orang yang menarik dalam aplikasi kencan dan menemukan bahwa beberapa fitur terkunci di balik biaya tambahan. Hal ini membuatnya memutuskan untuk menghapus aplikasi kencan sejak Januari 2022.
Sikap Menjauh dari Aplikasi Kencan
Beberapa alasan lain mengapa pengguna mulai menjauh dari aplikasi kencan adalah karena merasa bahwa proses swiping terasa terlalu transaksional dan tidak alami. Mereka juga tidak percaya pada profil palsu di aplikasi kencan dan tidak tertarik pada budaya hookup. Beberapa menemukan bahwa platform media sosial lain lebih cocok untuk bertemu orang baru secara organik dan tanpa biaya.
Dampak Pengalaman Mengecewakan
Travis Chen, seorang eksekutif akun di sebuah perusahaan teknologi di Seattle, juga mengaku telah kecewa dengan pengalaman di aplikasi kencan. Chen menemukan bahwa orang sering kali tidak jujur dalam profil mereka dan menciptakan persona yang tidak benar. Pengguna muda mulai merasa tidak nyaman dengan aplikasi kencan dan mencari alternatif untuk bertemu orang baru secara alami.
Harapan dan Alternatif Baru
Meskipun beberapa pengguna telah meninggalkan aplikasi kencan, banyak dari mereka masih optimis. Ada yang mulai menggunakan platform media sosial seperti Instagram dan TikTok untuk bertemu orang baru. Menurut mereka, jika terus aktif dan terbuka, mereka masih memiliki harapan untuk bertemu pasangan potensial secara alami seperti di masa lalu.
Kesimpulan
Meskipun beberapa orang mungkin meninggalkan aplikasi kencan, itu tidak selalu berarti secara permanen. Beberapa pengguna, seperti Clay Lute, memutuskan untuk kembali menggunakan aplikasi setelah mengambil jeda. Bagi sebagian orang, meninggalkan aplikasi kencan membuka peluang untuk bertemu orang baru secara lebih alami dan menghilangkan kebosanan yang dirasakan dari penggunaan aplikasi.
Ringkasan
Alexa Valavicius, seorang guru kelas ketujuh yang tinggal di Chicago, memutuskan untuk keluar dari aplikasi kencan sejak tahun 2021 karena sulit memahami energi seseorang melalui profil online. Para jomblo muda merasa lelah dengan aplikasi kencan, menilai bahwa swiping terasa terlalu transaksional dan tidak alami. Bagaimana dengan kamu? Apakah kamu juga merasakan kelelahan dengan aplikasi kencan? Apakah kamu lebih suka bertemu orang secara alami? Bagikan pendapat dan pengalaman kamu di kolom komentar di bawah!
Sumber berita silahkan Cek di sini Source link . jangan lupa baca berita/artikel terkait melalui link di bawah. dan silahkan cek tools kehamilan terbaru dari homp.my.id yaitu tools kalkulator kehamilan