Dampak Negatif “Sharenting”: Menjaga Privasi Anak di Era Digital
### Privasi Over “Sharenting”
Sebulan setelah anaknya lahir, Samantha Taylor, 30 tahun, dan suaminya menyadari bahwa mereka tidak ingin foto anak mereka diposting online. Mereka khawatir tentang seberapa cepat perkembangan kecerdasan buatan dan bagaimana foto-foto tersebut bisa dimanfaatkan oleh “orang jahat online secara umum.” Menurut Taylor, ini adalah insting seorang ibu yang kuat. Sekarang, setahun kemudian, satu-satunya foto anak Taylor yang ada online adalah pengumuman kelahirannya di media sosial.
### Permasalahan Terkait “Sharenting”
Sekarang, lanskap online semakin gelap dengan munculnya kecerdasan buatan yang telah menciptakan kekhawatiran baru tentang bagaimana sebuah foto yang tidak bersalah bisa dimanipulasi menjadi deepfake atau berkontribusi pada penipuan identitas, serta anak-anak telah menjadi target dalam skema pemerasan yang mengerikan melalui media sosial. Orang tua semakin memikirkan apa artinya menciptakan jejak online yang anak mereka belum bisa memberikan persetujuan aktif.
### Penentuan Batasan dengan Keluarga
Untuk memastikan semua orang berada dalam halaman yang sama, Taylor mengirimkan pesan singkat kepada keluarga mereka meminta agar mereka mematuhi keinginan mereka. Meski keluarga Taylor dengan mudah mengikuti, keluarga suaminya berbeda pendapat. Mereka tidak mengerti sama sekali dan merasa bahwa Taylor berlebihan. Namun, Taylor tetap kukuh dengan keputusannya karena tidak ingin mengabaikan masa depan anaknya.
### Menjaga Privasi Anak
Seorang peneliti dari Pennsylvania State University yang mempelajari privasi anak dalam hubungannya dengan teknologi digital mengungkapkan bahwa orang tua semakin mempertimbangkan dampak media sosial terhadap anak-anak mereka. Ben Colman, CEO perusahaan pendeteksi AI Reality Defender, menyatakan bahwa keberadaan deepfakes telah membuat orang tua semakin waspada.
### Pilihan Pribadi dan Implikasi Sosial
Orang dewasa merasa memiliki kebebasan untuk menentukan apakah mereka ingin membuat keputusan ini demi melindungi privasi anak mereka. Jillian Schmitz, yang sedang hamil anak pertamanya, sudah memutuskan untuk tidak menunjukkan wajah anaknya online. Dia ingin memberikan anaknya lebih banyak kendali atas hidupnya dan menghindari kecemasan yang mungkin timbul jika anaknya menemukan banyak informasi tentang dirinya di internet ketika sudah besar.
### Pilihan Kontrol Diri untuk Anak
Ashley Koch, 36 tahun, dulunya sering membagikan foto dan cerita tentang anaknya di Instagram dan Facebook, namun ketika anaknya berusia sekitar 5 tahun, seorang orang asing membuat komentar cabul yang membuatnya berpikir ulang tentang jejak online anaknya. Koch berharap dengan menjaga anaknya jauh dari paparan online, ia dapat memberi anaknya sedikit kontrol lebih dari hidupnya.
Dalam era digital ini, penting bagi orang tua untuk mempertimbangkan dampak “sharenting” terhadap anak-anak mereka. Jika menghadapi tekanan dari keluarga atau teman untuk membagikan foto anak secara online, penting bagi orang tua untuk mengutamakan privasi dan kesejahteraan anak mereka.
Ringkasan
Sebulan setelah lahirnya anaknya, Samantha Taylor, 30 tahun, dan suaminya menyadari bahwa mereka tidak ingin foto anak mereka diposting online. Mereka khawatir dengan perkembangan kecerdasan buatan yang cepat dan bagaimana foto bisa digunakan oleh “penjahat online secara umum. Apa pendapat Anda tentang keputusan orangtua untuk menjaga privasi anak-anak mereka di dunia maya? Bagaimana Anda melihat pengaruh kecerdasan buatan dalam hal ini? Apakah Anda juga merasa perlu untuk lebih berhati-hati dalam membagikan foto anak-anak di media sosial? Ayo berikan pendapat Anda di kolom komentar!
Apa pendapat Anda tentang keputusan orangtua untuk menjaga privasi anak-anak mereka di dunia maya? Bagaimana Anda melihat pengaruh kecerdasan buatan dalam hal ini? Apakah Anda juga merasa perlu untuk lebih berhati-hati dalam membagikan foto anak-anak di media sosial? Ayo berikan pendapat Anda di kolom komentar!
Sumber berita silahkan Cek di sini parenting/2024/04/08/parenting-keeping-kids-offline/”>Source link . jangan lupa baca berita/artikel terkait melalui link di bawah. dan silahkan cek tools kehamilan terbaru dari homp.my.id yaitu tools kalkulator kehamilan