Movie  

Review ‘Shayda’: Menemukan Tempat Berlindung di Tengah Komunitas

shayda1 gfmb facebookJumbo - Review 'Shayda': Menemukan Tempat Berlindung di Tengah Komunitas

Mengenalkan “Shayda”: Sebuah Drama yang Menyentuh tentang Ibu Iran yang Mencari Kebebasan dari Pernikahan yang Abusif

Pengantar kepada “Shayda”

Dengan setting yang mengambil waktu pada perayaan Nowruz, yang merupakan hari libur Persia yang regeneratif yang jatuh pada titik ekuinoks musim semi, “Shayda” mengisahkan perjuangan seorang ibu Iran, Shayda (Zar Amir Ebrahimi), dalam mencari kebebasan dari pernikahan yang merugikan. Film ini berlatar di Australia, tempat Shayda dan putri kecilnya, Mona (Selina Zahednia), tinggal sementara di tempat perlindungan wanita.

Pengalaman Pribadi Penulis dalam “Shayda”

Dikisahkan bahwa Niasari, dalam film naratif pertamanya, menggambarkan pengalaman-pengalaman pribadinya dengan kontrol yang luar biasa terhadap tempo dan suasana. Di tengah tema kekerasan, “Shayda” justru lebih menyoroti isolasi dan bahaya melalui adegan visual kecil, seperti gambar dalam siluet, pengambilan gambar tanpa kata-kata, dan potongan adegan yang strategis.

Pertarungan Shayda melawan Penekanan untuk Kembali kepada Hossein

Saat Shayda terus menerima tekanan untuk kembali kepada suaminya, Hossein (Osamah Sami), baik dari kecemburuan yang meluas dalam komunitas diaspora Iran maupun dari hambatan-hambatan hukum yang menghalangi kemandiriannya, film ini berkembang menjadi sebuah kronik sederhana tentang keyakinan perempuan.

Refleksi atas Keteguhan Hati Perempuan dalam “Shayda”

Menghadapi badai kehidupan, Shayda dan Mona mengungkapkan keteguhan hati perempuan dalam film ini dengan menemukan ketenangan dalam musik dan tarian Persia. Bersama-sama, mereka mengambil perlindungan dari keraguan dalam gerakan yang penuh semangat.

Ringkasan



Film “Shayda” karya Noora Niasari mengisahkan seorang ibu Iran yang mencari perlindungan dalam budaya dan komunitas sambil berjuang untuk membebaskan diri dari pernikahan yang abusive. Bagaimana Shayda dan putrinya, Mona, mengatasi kesulitan dalam sebuah tempat perlindungan perempuan di Australia? Bagaimana Niasari menggambarkan isu kekerasan dalam film ini dengan sentuhan visual yang halus? Bagaimana Shayda menemukan kekuatan dari hubungan dengan warisan budaya dan wanita lain di tempat perlindungan? Bagikan pendapat dan pengalaman Anda setelah menonton “Shayda” di kolom komentar di bawah!

Sumber berita silahkan Cek di sini Source link . jangan lupa baca berita/artikel terkait melalui link di bawah. dan silahkan cek tools kehamilan terbaru dari homp.my.id yaitu tools kalkulator kehamilan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *