Ryuichi Sakamoto: Sebuah Karya Terakhir yang Menakjubkan
Pertunjukan “Opus” adalah karya terakhir dari musisi legendaris, Ryuichi Sakamoto, yang diambil dalam rentang waktu seminggu pada bulan September 2022. Dalam film ini, Sakamoto tampak tidak terpengaruh secara fisik oleh penyakit yang dideritanya. Namun, ada momen di mana ia terlihat tersulitkan saat mencoba mengingat bagian tertentu dari lagu, menunjukkan bahwa pertunjukan piano ini sangat menuntut dan melelahkan.
Kehadiran “Opus” tidak hanya sebatas pertunjukan piano, tetapi juga ditunjang oleh elemen sinematik dan pencahayaan yang dirancang dengan teliti oleh Sakamoto dan sutradaranya, Neo Sora. Mereka memperhatikan detail-detail kecil seperti perubahan pencahayaan yang menggambarkan pergantian waktu dari pagi ke sore, hingga malam. Pencahayaan ini memberikan kesan monokromatis yang memukau, seolah-olah Sakamoto bermain piano di dalam kegelapan dengan satu cahaya yang mewakili bulan bersinar di atas bahunya.
Dalam pertunjukan “Opus” Sakamoto juga memainkan beberapa lagu yang sebelumnya belum pernah ia mainkan sebagai aransemen solo piano, seperti “The Wuthering Heights” dan “Tong Poo.” Namun, lagu-lagu bukanlah inti dari “Opus.” Lebih dari itu, karya ini merupakan perpaduan yang harmonis dari sinematografi, penampilan, pencahayaan, dan musik yang menghasilkan pengalaman yang lebih besar daripada bagian-bagian individualnya.
Meskipun sakit, Sakamoto tetap menghadirkan penampilan piano yang anggun dan penuh kebahagiaan. Namun, ketika ia mengalami kesulitan dalam pertunjukan, kita disadarkan bahwa ini adalah pekerjaan yang sulit dan melelahkan — segala sesuatu yang ia kerjakan sepanjang hidupnya disajikan dalam sebuah minggu. Melalui “Opus,” Sakamoto mengabadikan keindahan dan kompleksitas musiknya dengan cemerlang, menunjukkan kepada dunia bahwa kejayaan musiknya akan terus dikenang bahkan setelah ia tiada.
Ringkasan
Ryuichi Sakamoto, seorang pianis terkenal, difilmkan dalam konser selama seminggu pada September 2022. Meskipun dia terkena kanker pada tahun 2014 dan 2021, Sakamoto tetap tampil dengan semangat dan kebahagiaan dalam konser ini. Film “Opus” bukan hanya tentang lagu-lagunya, tetapi juga tentang perjalanan waktu, desain visual, dan keindahan musiknya. Apa pendapat Anda tentang film ini? Apakah Anda juga terinspirasi oleh dedikasi Sakamoto terhadap seni musik? Beri komentar di bawah!
Sumber berita silahkan Cek di sini Source link . jangan lupa baca berita/artikel terkait melalui link di bawah. dan silahkan cek tools kehamilan terbaru dari homp.my.id yaitu tools kalkulator kehamilan