Music  

Spinoff The Smile dari Radiohead: Lebih Menarik dan Aneh!

29THESMILE REVIEW swap facebookJumbo v2 - Spinoff The Smile dari Radiohead: Lebih Menarik dan Aneh!

Album Terbaru The Smile: “Wall of Eyes” dan Evolusi Barunya

Album terbaru “Wall of Eyes” dari The Smile memperkenalkan evolusi baru bagi band ini, yang semakin sulit dipahami. Dengan Thom Yorke dan Jonny Greenwood dari Radiohead, dan drummer jazz asal Inggris Tom Skinner, band ini tetap mempertahankan elemen-elemen khas Radiohead, namun dengan sentuhan yang lebih eksperimental.

Eksperimentalisme Musikal yang Berani

Dengan album “Wall of Eyes,” The Smile mempertanyakan dan menggoyahkan iramanya. Mereka sering hanya memungkinkan groove mereka muncul secara perlahan, lalu menurunkannya atau menyembunyikannya dalam produksi yang kompleks dan kabur. Atmosphere menjadi prioritas utama, bukan kejelasan. Lirik Yorke yang penuh dengan petunjuk apokaliptik, dan musik yang berubah-ubah, membuat album ini terasa eksperimental dan berani.

Eksplorasi Musik yang Amorf

Dalam lagu-lagu baru, The Smile menunjukkan diri mereka sebagai band yang tidak mengikat diri pada hook atau paduan suara. Melodi-melodi berulang sambil pengaturan musik berubah secara radikal di sekeliling mereka. Lagu-lagu tiba-tiba melompat ke wilayah yang benar-benar baru. Musik The Smile terasa cair dan improvisatif, meskipun jelas telah direncanakan dengan matang.

Penggunaan Orkestra dan Pengaturan Musik

Sepertinya The Smile mungkin terinspirasi oleh pengalaman Jonny Greenwood dalam mengaransemen musik untuk skor film. Separuh lagu dalam album terbaru mereka disertai dengan alunan musik string yang dimainkan oleh London Contemporary Orchestra, kadang-kadang untuk kemegahan, namun lebih sering untuk menciptakan ketegangan dan ambiguitas harmonis.

Misi Evolusi Band dan Eksistensi Baru

Mungkin keputusan internal Radiohead yang semakin berat atau rumit. Lebih mudah baginya beroperasi sebagai trio daripada sebagai institusi yang secara konsisten terpantau. Dengan “Wall of Eyes,” The Smile membuktikan kemauannya untuk terus berevolusi. Mereka bertekad untuk berkembang dalam cara mereka sendiri, tanpa terbebani oleh ekspektasi dan dengan elemen musik yang eksperimental dan berani.

Dengan eksplorasi musik yang bold dan eksperimental, “Wall of Eyes” menunjukkan bagaimana The Smile terus berinovasi dengan suara mereka yang unik. Dengan sentuhan ex-Radiohead dalam unsur musik mereka, mereka berhasil menciptakan sebuah album yang memperlihatkan evolusi musikal mereka.

Ringkasan



The Smile merilis album studio kedua mereka yang berjudul “Wall of Eyes” pada tahun 2022. Album ini menandakan evolusi dari band yang semakin sulit untuk dipahami, dengan sebuah soundtrack yang menciptakan atmosfer gelap yang penuh kecemasan. Dalam album ini, Thom Yorke mengeluarkan suara yang penuh penderitaan dan lirik-lirik yang penuh dengan ramalan apokaliptik. Selain itu, album ini juga merupakan hasil eksperimen musik yang improvisatif dan tidak terikat oleh struktur klise. Bagaimana pendapat Anda tentang evolusi musik dari The Smile ini? Adakah lagu favorit Anda dari album “Wall of Eyes”? Ayo bagikan pendapat Anda di kolom komentar!

Sumber berita silahkan Cek di sini Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *