Depresi Klinis Serang Sebagian Besar Pendeta Inggris
Lebih dari sepertiga dari pendeta Inggris menunjukkan tanda-tanda depresi klinis menurut survei yang baru saja dirilis. Studi Living Ministry yang dilakukan oleh Gereja Inggris menemukan bahwa situasi ini perlu “perhatian mendesak”. Kepadatan kerja, perubahan finansial, dan penurunan kehadiran jemaat selama pandemi menjadi faktor yang memengaruhi kesejahteraan pendeta.
Kesejahteraan Mental
Survei menunjukkan bahwa 32 persen dari responden merasa tidak percaya kepada keuskupan untuk merawat kesejahteraan mereka, sedangkan 18 persen tidak merasa kepentingan terbaik mereka di antara prioritas para uskup. Kondisi finansial terbukti menjadi sumber kecemasan bagi hampir setengah dari responden pendeta.
Isolasi
Tingkat rasa terisolasi dari keluarga dan teman-teman menjadi masalah yang disoroti dalam survei ini. Tingkat kesepian telah meningkat sejak 2017, dengan banyak responden merasa sulit menjaga keseimbangan antara hubungan keluarga dengan tuntutan pekerjaan di gereja.
Manajemen Perubahan
Survei ini juga mengungkap bahwa para pendeta menginginkan perubahan, namun banyak dari mereka merasa kesulitan dalam mengimplementasikan perubahan tersebut, menyebabkan tingkat frustrasi yang tinggi.
Kelas Sosial
Pendeta yang berasal dari latar belakang sosial yang berbeda juga mempengaruhi kondisi mental mereka. Hasil survei menunjukkan bahwa sebagian besar pendeta berasal dari keluarga yang pekerjaannya berkaitan dengan profesi, sementara yang berasal dari latar belakang pekerja kelas bawah merasa sulit untuk merasa “di rumah” di gereja.
Quote dan Fakta Pendukung
“Depresi adalah masalah serius di kalangan pendeta Inggris,” kata peneliti survei
• 32 persen responden tidak percaya dengan keuskupan
• 18 persen responden merasa dikesampingkan oleh uskup
• Depresi klinis dirasakan oleh lebih dari 1 dari 5 pendeta
Survei Dilaksanakan Secara Berkala
Studi Living Ministry dijalankan sejak 2017 dan meneliti kondisi kesejahteraan mental dari periode waktu tertentu. Diharapkan studi ini dapat membantu untuk menemukan faktor-faktor apa yang mempengaruhi kesejahteraan para pendeta dan memberikan solusi untuk meningkatkannya.
Ringkasan
Survey yang baru saja dipublikasikan menunjukkan bahwa lebih dari sepertiga dari para pendeta yang disurvei menunjukkan tanda-tanda gangguan depresi klinis. Penurunan jumlah jemaat gereja sejak pandemi dan krisis biaya hidup juga mempengaruhi kesejahteraan para pendeta. Laporan tersebut juga menyoroti masalah keuangan yang membuat para pendeta merasa cemas. Lebih lanjut, survey tersebut menampilkan hasil yang mengecewakan terkait dukungan diosesan dan dari para uskup.
Bagaimana pendapat Anda mengenai hasil survey ini? Apakah Anda memiliki pengalaman atau pemikiran yang ingin Anda bagikan tentang tekanan dan tantangan yang dihadapi oleh para pendeta? Silakan bagikan pendapat Anda di kolom komentar di bawah!
Sumber berita silahkan Cek di sini Source link . jangan lupa baca berita/artikel terkait melalui link di bawah. dan silahkan cek tools kehamilan terbaru dari homp.my.id yaitu tools kalkulator kehamilan
