FSSAI Menguatkan Regulasi Penyuplemen Protein Berdasarkan Studi yang Mengungkapkan Banyak Produk dengan Pernyataan Tidak Tepat
Tanggal 1 Juli 2024
Otoritas Standar dan Keamanan Makanan India (FSSAI) tengah membidik bubuk suplemen protein dan minuman protein yang kurang memiliki sertifikasi medis atau membuat klaim yang menyesatkan, dilaporkan oleh sumber-sumber terpercaya.
Kira-kira 70% dari 36 merek bubuk protein teratas di India memberikan informasi yang tidak akurat, dengan beberapa merek hanya menyediakan setengah dari kandungan protein yang mereka klaim. Tindakan tegas oleh FSSAI dilakukan setelah sebuah studi mengungkapkan banyak klaim yang tidak benar dan menyesatkan pada bubuk protein yang dijual di toko, platform online, dan gym.
Tindakan tegas ini bisa berujung pada larangan produk yang tidak patuh, seperti yang dilaporkan. Popularitas kebugaran telah mendorong kenaikan harga penyuplemen protein di platform seperti Healthkart dan Amazon, di mana mereka dijual seharga ₹2.000-6.800 untuk jar 2-3 kg.
Situasi bubuk protein ini memprihatinkan. Sebuah studi menemukan bahwa hampir 70% suplemen populer di India memiliki informasi protein yang tidak akurat, dengan beberapa merek hanya menyediakan setengah dari kandungan yang dinyatakan. Studi tersebut juga mengungkapkan bahwa 14% mengandung aflatoxin fungal berbahaya, dan 8% memiliki residu pestisida.
Para penulis, peneliti klinis dari Rumah Sakit Rajagiri di Kerala dan seorang wirausahawan teknologi berbasis di Amerika Serikat, menekankan bahwa penyuplemen protein herbal buatan India seringkali mengandung bahan-bahan berkualitas rendah, termasuk tumbuhan yang berbahaya untuk hati.
Mereka menekankan perlunya regulasi ketat dan studi keamanan sebelum penyuplemen ini dipasarkan. Penerapan regulasi yang ketat dan dilakukannya studi keamanan menyeluruh sebelum penjualan penyuplemen ini akan memastikan keamanan, mengurangi risiko efek samping berbahaya atau kontaminasi. Selain itu, hal ini akan membantu dalam pengendalian kualitas, meningkatkan kepercayaan konsumen, manfaat kesehatan, serta membantu mengurangi potensi risiko yang disebabkan oleh label yang tidak benar, klaim yang menyesatkan, atau bahan-bahan yang tidak diungkapkan.
Ringkasan
FSSAI memperketat regulasi tentang suplemen protein setelah sebuah studi mengungkapkan banyak produk dengan klaim yang tidak akurat dan menyesatkan. Sebanyak 70% dari 36 produk protein teratas di India memberikan informasi yang salah, dengan beberapa merek hanya menyediakan separuh dari kandungan protein yang mereka klaim. Tindakan tegas oleh FSSAI mengikuti temuan studi tentang klaim palsu dan menyesatkan pada produk protein yang dijual di toko, platform online, dan gym. Bagaimana pendapat Anda tentang masalah ini? Apakah Anda pernah mengalami ketidakakuratan informasi tentang suplemen protein? Ayo berikan komentar dan pendapat Anda!
Sumber berita silahkan Cek di sini Source link . jangan lupa baca berita/artikel terkait melalui link di bawah. dan silahkan cek tools kehamilan terbaru dari homp.my.id yaitu tools kalkulator kehamilan