Tuduhan Israel terhadap 12 karyawan agensi bantuan PBB untuk Palestina, UNRWA dalam artikel ini telah menjadi episode terbaru dalam konflik yang berlangsung selama puluhan tahun antara Israel dan kelompok tersebut. UNRWA didirikan pada tahun 1949 untuk merawat warga Palestina yang melarikan diri atau dipaksa meninggalkan rumah mereka selama perang yang berhubungan dengan pembentukan negara Israel pada akhir tahun 1940-an. Menurut Palestina, kelompok ini merupakan nyawa bagi jutaan keturunan dari para pengungsi tersebut.
UNRWA merupakan salah satu agensi PBB tertua dan terus-menerus bersifat independen. Kelompok ini menjadi salah satu pengusaha terbesar di Gaza dengan 13.000 karyawan mayoritas Palestina dipandang memiliki peran penting dalam menyediakan pendidikan, layanan sosial, bantuan dan perlindungan di tengah konflik yang terjadi. Namun, bagi Israel, kelompok ini dan advokasinya menjadi hambatan dalam menyelesaikan konflik Palestina-Israel.
Israel khawatir bahwa keberadaan UNRWA yang terpisah dari sistem perlindungan pengungsi PBB yang lebih luas mencegah mereka menetap di Timur Tengah. Mereka juga mengklaim bahwa kurikulum sekolah UNRWA membangkitkan keberatan terhadap keberadaan Israel, serta menduga UNRWA dipengaruhi oleh Hamas.
Meskipun demikian, UNRWA telah tegas menyatakan sikap netralnya, kadang-kadang mengkritik Hamas dan menuduh militer menggunakan fasilitas mereka untuk menyimpan senjata. Dalam artikel yang dibuat oleh Anne Irfan, UNRWA disebut lebih disukai oleh lembaga keamanan Israel daripada alternative lainnya, karena UNRWA memberikan layanan yang seharusnya menjadi tanggung jawab penguasa yang berkuasa menurut hukum internasional.
Namun, konflik antara Israel dan UNRWA masih berlangsung karena adanya kekhawatiran bahwa dugaan yang menyerang kurikulum sekolah UNRWA, hubungannya dengan Hamas, dan staf yang terlibat dalam aktivitas politik yang tidak pantas. Hal ini memperjang konflik antara mereka. Menurut Einat Wilf, anggota parlemen Israel, keberadaan UNRWA dapat mempengaruhi eksistensi Negara Yahudi. Meskipun demikian, para otoritas keamanan Israel memandang UNRWA tetap lebih dipilih daripada bentuk bantuan lainnya yang diakibatkan oleh ketegangan antara mereka.
Ringkasan Israel Has History of Friction With U.N. Agency for Palestinians
UNRWA, agensi bantuan utama bagi Palestina, menghadapi tuduhan Israel terkait 12 karyawannya. Agensi tersebut telah menjadi sumber bantuan vital bagi jutaan keturunan pengungsi Palestina. Namun, Israel melihat UNRWA sebagai hambatan dalam penyelesaian konflik Israel-Palestina. Meskipun demikian, beberapa pejabat keamanan Israel mengakui manfaat keberadaan UNRWA. Konflik antara keduanya juga menjadikan sekolah UNRWA dan hubungannya dengan Hamas sebagai sorotan. Meskipun UNRWA menekankan netralitasnya, Israel bersikeras bahwa sekolahnya memupuk sikap anti eksistensi Israel. Tensions juga mencuat terkait dugaan anggota atau pendukung Hamas di antara staf UNRWA.
Sumber berita silahkan Cek di sini Source link
